Jakarta – Komisi II DPR RI melakukan Rapat Kerja dengan jajaran aparatur pemerintah daerah Provinsi Aceh pada Senin (20/5). Raker di ruang rapat Komisi II itu, membahas penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang 8 Kabupaten dan Kota di Provinsi Aceh. Diantaranya Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, Kab. Aceh Besar, Kab. Aceh Tengah, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Timur, Kab Aceh Barat, Kab. Aceh Utara dan Kab. Aceh Selatan.

Rapat kerja itu berisi tentang upaya menampung aspirasi dan masukan serta saran atas RUU tentang masing-masing daerah yang hadir dimana masing-masing kepala daerah menyampaikan paparan potensi daerah dan profil daerah serta sejarah pembentukan daerah.

Secara khusus PJ Bupati Pidie, Wahyudi Adi Siswanto, menyampaikan kontribusi besar Masyarakat Aceh khususnya di dalamnya masyarakat di daerah Pidie dalam rapat kerja tersebut.

“Berbicara Aceh, bukan hanya kekayaan alamnya, melainkan kekayaan khasanah sejarahnya, yang memberikan sumbangsih bagi pembangunan karakter Bangsa Indonesia,” kata Wahyudi dalam paparannya.

Lebih jauh Pj Bupati Pidie menguraikan bahwa ada pernyataan menarik terkait keberadaan Provinsi Aceh dan Kabupaten Pidie dalam kontek ke Indonesian.

“Pernyataan itu sering kami dengar, yaitu Untuk Mempelajari Indonesia maka Belajarlah kepada Aceh pertama kali. Dan bila akan Belajar tentang Aceh beserta sejarahnya maka Belajarlah Pada Pidie untuk mengawalinya,” kata Wahyudi.

Baginya klausul nilai nilai sejarah menjadi penting, bahwa kabupaten Pidie sudah ada sejak abad 14, dalam bentuk kerajaan Pedir. Dimana Pidie menjadi andil dalam penyebaran agama islam setelah menguasai kerajaan Samudra Pasai. Pj Bupati Pidie menekankan perlunya point, bahwa sumbangan karakter masyarakat Islam Aceh dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.

Sejak menerima mandat sebagai penjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, sudah menggelorakan konsep Salam Pidie Mulia, yang digali dari nilai nilai warisan sejarah panjang dan hebat.

“Aceh dan Pidie telah mewarikan banyak hal, baik tentang sejarah kehebatan masa lalu termasuk nilai budi pekerti serta akhlak luhur yang sangat dibutuhkan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita luhur para pendiri. Warisan kemulian akhlak dan budi pekerti mesti semakin diperkuat,” kata mantan Kabinda NTB itu.

Mengingat pentingnya arti sejarah tersebut, Pj Bupati Pidie telah membentuk Tim, yang bertugas melakukan riset dan diskusi, untuk mendapatkan titik terang terkait Hari Ulang Tahun Kabupaten Pidie.

“Tim bentukan pemerintah ini yang akan mengkaji terkait hari lahir Kabupaten Pidie,” ujarnya.

Pada acara itu, Komisi II DPR RI ingin mendapatkan masukan dan saran, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun Rancangan Undang Undang tentang Kabupaten/Kota di Aceh, termasuk Kabupaten Pidie.

Pada kesempatan itu masing-masing Kepala Daerah menyampaikan potensi daerah dan batas wilayah.

aNd