Mataram – Dilepas wakil rakyat, PT. Kijang Lombok Raya berangkatkan lagi 40 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Lombok Nusa Tenggara Barat pada Senin (13/3). Ketua Komisi V Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemberdayaan Perempuan DPRD NTB, Lalu Hardian Irfani menyampaikan apresiasinya kepada PT. Kijang Lombok Raya yang hingga kini tetap komitmen menjalankan program pemerintah, untuk melakukan proses rekrutmen hingga melepas dengan skema zero cost alias gratis tanpa biaya.

Dalam sambutannya Lalu Hardian Irfani yang juga sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB ini, menyatakan bahwa kehadirannya melepas pemberangkatan CPMI dari PT. Kijang Lombok Raya untuk memastikan bahwa setiap calon PMI mendapatkan haknya sebagai pekerja, bahkan sebelum memulai pekerjaan di ladang sawit Malaysia.

“Terimakasih kepada PT. Kijang Lombok Raya yang betul betul menjalani zero cost. Saya hadir untuk memastikan itu. Pengembalian uang ini membuktikan bahwa kerja di ladang sawit Malaysia itu tanpa biaya, ini merupakan program dari pemerintah. Dan saya sudah keliling ke semua perusahaan, dan saya melihat bahwa hanya PT. Kijang Lombok Raya yang menjalankan program zero cost,” ucapnya.

Mengiringi sambutannya ini, Hardian Irfani juga menasihati para CPMI agar tetap berkelakuan baik selama berada di Malaysia. Fokus pada tujuan sebagaimana kontrak kerja, hingga fokus pada ibadah menjadi ucapan penyemangat yang dilontarkannya, agar semboyan berangkat migran pulang juragan dapat terwujud. Begitupun terhadap realita keberangkatan CPMI yang tak jarang meninggalkan hutang dikampung halaman, agar saat kembali nanti dapat terbayarkan dan bahkan mampu memberi peningkatan ekonomi yang lebih baik bagi keluarga.

Ketua DPW PKB NTB Lalu Hardian Irfani menyerahkan uang jaminan Rp 2,5 juta kepada CPMI yang sebelumnya digunakan sebagai biaya medical pasport.

“Fokus bekerja, fokus beribadah, sebagaimana yang dikenal oleh Malaysia bahwa orang – orang Lombok NTB rajin beribadah, kuat bekerja dan jujur. Kuncinya itu untuk menjadi sukses selama di Malaysia. Yang harus dipikirkan adalah keluarga disini yang ditinggalkan merantau. Jika itu dilakukan dengan niatan yang baik, maka perjalanan kita tidak akan menjadi masalah dan bisa menghasilkan berpuluh puluh juta setiap bulannya,” kata Hardian.

Ia berharap setiap yang berangkat dari PT. Kijang Lombok Raya berangkat menggunakan baju kaos, namun pulangnya nanti memakai jas. Serta jika berangkatnya hanya membawa tas kecil yang kemungkinan berisi uang tunai Rp 1 juta rupiah, maka nanti pulangnya dari Malaysia membawa uang puluhan juta rupiah.

“Jangan sekali – kali bekerja diluar aturan perusahaan. Sampai ada yang dijemput polisi di Malaysia, bakal susah menjadi masalah. Bekerja sungguh – sungguh didorong dengan ibadah akan menguatkan mental kita,” pungkasnya.

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Samsul Rijal, yang juga turut menyaksikan acara pelepasan CPMI dari PT. Kijang Lombok Raya menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh pihak terkait skema bekerja di Malaysia. Ia menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang salah masuk perusahaan pemberangkatan, sehingga bernasib buruk saat bekerja. Dan kini berharap besar dengan hadirnya wakil rakyat dapat menyisipkan pesan kebijakan bebas biaya bekerja di Malaysia ini pada momen reses disetiap daerah.

“Bersyukurlah bisa dapat berangkat dari PT. Kijang Lombok Raya yang hingga kini tetap komitmen untuk zero waste. Kita berharap dengan hadirnya wakil rakyat disini bisa menyuarakan perjuangan, menjadi jembatan aspirasi program pemerintah bebas biaya bekerja ke Malaysia, demi masa depan dan untuk kesejahteraan PMI melalui kebijakan kebijakan yang baik,” katanya.

Senada juga disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hikmah Langko Lombok Barat, TGH. Azhar Rosyidi yang mendoakan pemberangkatan CPMI agar diberkahi dan selamat sampai tujuan. Tiga kunci keberhasilan bekerja di Malaysia diungkapkannya, yakni niat baik, bersabar dan ibadah.

“Dengan niat baik untuk bekerja maka rezeki itu bisa kita tentukan. Bersabar dengan segala godaan dan cobaan serta jangan pernah putus beribadah. Ladang tempat bekerja di Malaysia selalu ada masjid atau tempat ibadah. Jadi tidak ada alasan untuk kita tidak beribadah, atur pola kerja yang baik. Dengan ibadah kita akan terhindar dari perbuatan yang tidak baik dan mendekatkan kita dengan rezeki,” ucapnya.

Seluruh CPMI teragenda dalam jadwal penerbangan Selasa (14/3) langsung dari Bandara Internasional Lombok menuju Kuala Lumpur. Mereka terdaftar dalam kontrak kerja untuk ditempatkan di perusahaan pengguna perladangan sawit PT. Boustead Plantations Berhad.

aNd