Mataram – Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Evi Apita Maya berikan kuliah umum di Kampus Politeknik Medica Farma Husada Mataram, tentang 4 Pilar Kebangsaan pada Sabtu (15/6). Yang meliputi Pancasila, Undang – Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

“Hari ini bersama para mahasiswa hebat bidang farmasi di Kota Mataram. Saya memperdalam lagi pengetahuan mereka tentang pilar – pilar kebangsaan yang menjadi pondasi negara,” ucap Evi Apita Maya saat dikonfirmasi.

Berbeda dengan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang biasa digelar di lembaga pendidikan tingkat SMP dan SMA, bersama puluhan mahasiswa kalangan gen z ini Evi Apita Maya lebih banyak berdialog langsung tentang kepedulian dan perhatian mahasiswa tentang dinamika nasional. Mereka yang kritis dalam menyikapi dinamika perpolitikan, jadi tercerahkan melalui interaksi langsung bersama pakarnya.

“Bagi mereka diusia dewasa, tentu 4 Pilar Kebangsaan ini sudah tidak asing lagi. Sudah sering didapati dalam setiap jenjang pendidikannya. Sehingga dengan pendekatan dialog, berinteraksi langsung menjadi cara yang baik bagi mereka sehingga kita tau seberapa besar perhatian mereka terhadap perkembangan Negara,” terangnya.

Kepadanya, Senator Cantik inipun memberikan motivasi tentang peluang besar mahasiswa menjadi generasi yang mampu memimpin dan membawa arah Negara lebih baik lagi. Karena baginya sosok pemimpin umumnya dimiliki oleh para generasi yang kritis dan memiliki kedisplinan serta etos kerja yang baik.

“Motivasi penting bagi mereka. Kita berikan pemahaman bahwa dengan terus menerus diasah kemampuannya untuk mendalami pilar kebangsaan, maka kedepannya nanti mereka lebih siap menghadapi beragam dinamika demokrasi,” tegas Evi Apita Maya.

Sebagai seorang anggota DPD RI, Evi Apita Maya cukup familiar dikalangan mahasiswa. Banyak diantara mereka yang mencuri kesempatan untuk berswafoto (selfi), bahkan saat senator dapil NTB tersebut sedang menyampaikan materi sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan.

“Pendekatan kita tentu berbeda untuk menyampaikan siar kebangsaan kepada mereka yang notabenenya generasi z yang melekat dengan perkembangan zaman. Jadi saya sebagai pemateri juga harus menyesuaikan, agar mereka dapat menerima kehadiran saya, dan mampu mencerna materi yang saya sampaikan,” pungkasnya.

aNd