Mataram – PT. Kijang Lombok Raya tuntaskan kuota pemberangkatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) tahun 2022, dengan melepas pemberangkatan 68 orang CPMI di Mataram pada Rabu (18/01). Pelepasan dilakukan oleh para Executive Unit Tenaga Kerja PT. Boustead Plantations Berhad, Abdul Majid dan Tuan Firdaus,  yang sekaligus melihat langsung para calon pekerja yang akan ditempatkan di sejumlah ladang sawit yang dikelolanya.

Dalam sambutannya, Abdul Majid mengharapkan agar seluruh pekerja dapat bersikap baik untuk menjaga nama baik Negara dan PT. Kijang Lombok Raya. Ia mengatakan bahwa pelayanan yang akan diberikan akan sesuai dengan yang diharapkan. Seperti halnya penyambutan ketika di sampai di Bandara Malaysia, hingga santunan serta pemenuhan kebutuhan para pekerja selama di ladang penempatan, hanya bagi pekerja yang rajin, disiplin dan patuh pada perusahaan.

Executive PT. Boustead Plantations Berhad saat memberikan sambutan pada pelepasan CPMI PT. Kijang Lombok Raya

“Kedatangan sampai di Malaysia akan kami jemput dan kami antarkan ke ladang – ladang penempatan. Sesampai di ladang, kami berikan uang tunai 150 RM, ditambah dengan beras dan lain – lain yang diperlukan disamping fasilitas pada tempat tinggal yang telah kami sediakan,” ucapnya.

Bertemu langsung dengan calon pekerjanya Abdul Majid memberikan saran agar kesuksesan di ladang tempat bekerja dapat dijangkau. Diantaranya adalah jangan kabur sebelum masa kontrak berakhir, bekerja sungguh – sungguh dan jangan terlalu banyak merokok agar kesehatan tetap terjaga.

Ia menyebutkan bahwa niat untuk bekerja yang bersungguh – sungguh menjadi penilaian utama oleh perusahaan pengguna di Malaysia. Sebagaimana perhatian yang telah diberikan perusahaan pengguna melalui PT. Kijang Lombok Raya, bahwa biaya pemberangkatan gratis. Biaya senilai Rp 2,5 juta untuk medical dan pembuatan visa kerja dikembalikan lagi kepada CPMI sebelum diberangkatkan, dengan jaminan proses pemberkasan lamaran kerja maksimal 3 bulan.

“Jangan kabur sebelum masa kontrak selesai, karena kabur kalian akan mendapatkan catatan hitam tidak bisa bekerja lagi di Malaysia. Bekerjalah sungguh – sungguh, ada penghasilan lebih ingat keluarga, kirimkan hasilmu ke keluarga dirumah,” kata Abdul Majid.

Pengembalian uang jaminan CPMI sebagai implementasi zerro cost PT. Kijang Lombok Raya

Nasihat dan saran juga disampaikan Tuan Guru Azhar pengelola Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Langko Lingsar Lombok Barat yang turut serta mengiringi pelepasan CPMI dari PT. Kijang Lombok Raya. Ia menyampaikan bahwa PT. Kijang Lombok Raya tidak lepas tanggung jawab kepada para pekerja setelah memberangkatkan ke Negara penempatan.

“Dalam waktu dekat PT. Kijang Lombok Raya akan kunjungin kalian, melihat langsung dan mendengarkan langsung keluh kesah kalian selama berada di Malaysia,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar para pekerja rajin beribadah, tidak meninggalkan sholat. Ia bahkan mendoakan agar seluruh pekerja sehat selalu selama berada di Negara penempatan, serta dikabulkan segala niatan baik bekerja di ladang sawit Malaysia.

“Jangan tinggalkan sholat, jangan tinggalkan doa. Tidak ada alasan untuk tidak beribadah karena bekerja di ladang. Disana tempat ibadahnya sudah tersedia. Jika ibadah terus dilakukan insya allah rezeki itu akan berkah dan selalu ada nilai lebihnya,” pungkasnya.

Seluruh pekerja akan diberangkatkan dalam dua kloter pemberangkatan langsung Lombok – Kuala lumpur, pada tanggal 24 Januari dan 26 Januari 2023 mendatang.

aNd