Mataram – Perusahaan perladangan sawit dari Malaysia, Boustead Plantation Berhad jemput kembali calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan rekrutan awal tahun 2024 dari PT. Kijang Lombok Raya. Prosesi pelepasan 150 orang calon pekerja pada Sabtu (02/03) digelar dan disaksikan langsung oleh perwakilan dari perusahaan, diantaranya Kepala Sumber Daya Manusia dan Administrasi PT. Boustead Plantation Berhad, Mohd Fadzly Bin Wahyuddin, dan Ketua Unit Tenaga Kerja PT. Boustead Plantation Berhad, Abdul Rahim Mohd Said.
Acara pelepasan sekaligus dirangkaikan dengan penyerahan uang tunai Rp 2,5 juta sebagai implentasi program bebas biaya pemberangkatan atau zero cost (gratis), yang juga disaksikan oleh Anggota Komite I DPD RI Evi Apita Maya, Komisaris Utama PT. Kijang Lombok Raya Datuk Fetra Ezymon dan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hikmah Langko Lombok Barat TGH. Azhar Rasyidi.
“Semua bermula dari proses perjuangan. Senator DPD RI kita Evi Apita Maya perjuangkan untuk bebas biaya, saat ini kita sudah bisa menikmati bahwa tidak ada biaya yang dipungut dari calon pekerja migran, untuk bekerja di Malaysia. Berangkat dari perjuangannya inipun, tidak heran beliau (Evi Apita Maya) terpilih kembali menjadi senator wakil NTB pada Pemilu 2024 ini,” ucap TGH Azhar Rasyidi memulai sambutan.
Karenanya dari fokus tanggung jawab yang diberikan oleh PT. Kijang Lombok Raya termasuk DPD RI dan perusahaan ladang sawit di Malaysia, dikatakan TGH. Azhar wajib dibalas dengan kebaikan. Melalui tausyahnya ia berpesan agar seluruh pekerja migran yang berangkat harus berbuat baik, disiplin dan bertanggung jawab dengan pekerjaanya di rantauan.
“Ingat ibadah, sholat, mengaji termasuk disiplin dan tanggung jawab dalam pekerjaan di Malaysia karena itu merupakan ibadah juga. Jika semua itu sudah dijalani maka Insya Allah akan berkah kita punya rezeki dan bisa mengirim setiap bulannya kepada keluarga dirumah,” tutur TGH. Azhar seraya menutup sambutan dan doanya dengan bersalawat.
Anggota Komite I DPD RI Evi Apita Maya juga turut menekankan tentang pentingnya tanggung jawab saat bekerja di Malaysia. Ia mengatakan, jika seluruh proses pemberangkatan telah dijalani dengan baik dan secara resmi, maka Negara akan hadir untuk melindungi. Dari DPD RI, dirinya tahun ini tidak ingin mendapatkan kembali laporan tentang pekerja migran di Malaysia yang tidak sejahtera. Hal tersebut disebutkannya sebagian besarmya terjadi akibat pekerja yang tidak disiplin dan melupakan tujuan untuk bekerja di Negeri Jiran itu.
“Jangan sampai kami mendengar ada yang nakal, ada yang tergoda, tergiur dengan hasutan ajakan teman – teman dari perusahaan lain untuk kabur atau lari dari tanggung jawab. Saya tegaskan hal seperti itu negara tidak akan menjamin. Negara tidak akan bertanggung jawab. Itu melanggar hukum di Malaysia jadi harus menjalani hukuman di Malaysia, Negara Indonesia tidak bertanggung jawab,” ujar Evi Apita Maya.
Dalam kesempatan ini, Evi Apita Maya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pekerja atas dukungannya pada Pemilu 2024, sehingga dirinya bisa terpilih kembali menjadi Senator DPD RI. “Saya atas nama pribadi juga mengucapkan terima kasih atas dukungannya pada Pemilu 2024 kemarin sehingga saya dapat terpilih kembali menjadi wakil daerah yang tetap memperjuangkan hak dan tanggung jawab para pekerja di negara tempat bekerja,” katanya.
Sementara itu Kepala Sumber Daya Manusia dan Administrasi PT. Boustead Plantation Berhad, Mohd Fadzly Bin Wahyuddin, memberikan arahan kepada seluruh calon pekerja tentang bagaimana menjadi pekerja yang baik di perusahaan Malaysia.
“Terimakasih atas peran para pekerja migran, karena perkembangan perusahaan kami bergantung dari para pekerja. Ingat simpan uang hasil kerjanya agar bisa mengirim ke keluarga di kampung halaman. Jangan gunakan penghasilannya hanya untuk hal yang tidak berfaedah atau tidak bermanfaat. Akan membuat sia – sia anda bekerja. Hemat dalam menggunakan hasil pekerjaan,” katanya.
Mohd Fadzly juga meminta para pekerja untuk berhati – hati dalam bermedia sosial, akibat banyaknya laporan pekerja yang tiba – tiba kehilangan uang dari Bank. Ia mengatakan bahwa permasalahan itu terjadi karena pekerja mudah tertipu dengan pesan dari seseorang melalui media sosial sehingga membuka link yang menguras isi tabungannya di Bank.
“Hati – hati dalam mengelola pesan media sosial, misalnya berupa link khususnya apabila menyimpan uang di Bank. Sering terjadi penipuan dan laporan yang kita terima, tiba – tiba uangnya hilang. Kerja yang jujur dan ikhlas, agar perjalanan kita di mudahkan. Terima kasih kepada PT. Kijang Lombok Raya yang sudah memudahkan urusan kami dalam mencari tenaga kerja untuk perusahaan,” jelasnya.
Seluruh calon pekerja diagendakan berangkat menuju Negara Malaysia langsung dari Bandara Internasional Lombok menuju Kuala Lumpur dalam dua kali jadwal penerbangan, yakni pada tanggal Jumat 8 Maret dan Jumat 15 Maret 2024.
aNd