Mataram – Sebanyak 73 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali diberangkatkan PT. Kijang Lombok Raya untuk melengkapi permintaan tenaga kerja dari Syarikat Tradewinds Plantation Berhad Malaysia, yang kuotanya telah mencapai 1.500 orang sejak September 2022 hingga Oktober 2023. Berbeda dari biasanya, suasana haru menyelimuti acara pelepasan kali ini Kamis (19/10), dikarenakan banyak sanak keluarga dan kerabat dari para calon PMI yang turut serta mengantar dan melihat langsung prosesi pelepasannya.
Namun tak lama, sambutan pembuka dari Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Evi Apita Maya menenangkan situasi haru para rombongan keluarga pengantar CPMI tersebut. Senator dapil NTB itu meyakinkan seluruh keluarga pengantar, agar tenang dengan menceritakan kondisi perladangan tempat bekerja PMI yang dilihat langsung ketika kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu.

“Saya sudah melihat langsung, membuktikan langsung dan bahkan merasakan langsung seperti apa di ladang sawit itu. Saya lihat rumah tempat tinggal mereka, kelayakan fasilitas yang diberikan perusahaan. Jadi anda para keluarga yang mengantar ini jangan khawatir. Karena seperti yang saya lihat disana, sangat layak, hidup kekeluargaan dengan teman temannya,” ungkapnya.
Evi Apita Maya mengingatkan seluruh pekerja agar tetap komitmen dengan niat untuk bekerja, sebagaimana komitmen PT. Kijang Lombok Raya memberangkatkan pekerja migran tanpa biaya. Tak hanya berucap langsung kepada calon pekerja, senator yang fenomenal dengan foto cantiknya ini juga mengingatkan melalui keluarga, agar tetap mendoakan yang terbaik untuk perjalanan pekerja migran selama rantauan.
“Jadi berangkat migran pulang juragan ini tergantung niat. Tetap semangat, kalian adalah pahlawan devisa yang kedepan memperjuangkan ekonomi keluarga dirumah. Dan kepada keluarga, mohon ingatkan sanak keluarganya yang berangkat ini untuk memastikan niatnya bekerja di Malaysia. Karena saya temui pekerja disana yang gajinya kurang karena kurang giat bekerja,” ucap Evi Apita Maya.
Pelepasan pekerja migran PT. Kijang Lombok Raya juga dihadiri oleh jajaran perwakilan Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi lintas daerah dan Provinsi NTB, bahkan hingga Staff Ahli DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

Pesan baik pun kembali dilontarkan Kepala Bidang Tenagakerja Disnaker Kabupaten Lombok Utara, Kadarusna. Ia kembali mengingatkan seluruh calon pekerja untuk menjaga nama baik keluarga, menjaga nama baik Negara dan khususnya menjaga nama baik PT. Kijang Lombok Raya. “Seperti perhatian yang diberikan PT. Kijang Lombok Raya yang memberangkatkan sekarang ini. Keberangkatan anda sangat lurus, resmi dan legal. Inilah bentuk implementasi pemberangkatan PMI yang seharusnya. Jadi anda harus mengingat itu sebagai jasa yang harus dibalas dengan kebaikan, dengan cara giat bekerja dan patuh terhadap aturan yang berlaku ditempat kerja nanti,” katanya.
Sementara itu Staff Ahli DPR RI dari Fraksi PKB, Ahmad Khatib turut memberi pesan dan doa agar setiap jalan yang ditempuh para pekerja dapat bernilai berkah. Ia meminta kepada pekerja agar saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.

“Semua jalan yang kita tempuh ini patut kita syukuri, berangkat dengan jalur resmi, jalur yang baik melalui perusahaan yang tulus memberangkatkan secara zero cost, maka hasil yang kita dapatkan juga akan diberkahi,” katanya.
Ahmad Khatib mengatakan bahwa dirinya melalui parlemen di senayan, bertindak sebagai garda terdepan untuk menjamin perlindungan para pekerja migran. Adapun sejauh dari laporan yang diterimanya, kerap berkaitan dengan perlakuan yang tidak pantas khususnya terhadap pekerja migran wanita yang berangkat melalui jalur tidak resmi.
“Sejauh ini yang saya tahu tidak pernah ada masalah dari PT. Kijang Lombok Raya ini. Tidak pernah ada saya dengar ada masalah PMI yang berangkat dari PT. Kijang Lombok Raya ini. Yang banyak saya temukan tenaga kerja wanita yang umumnya dipaksakan berangkat untuk bekerja melalui jalur tidak resmi,” ungkap Ahmad Khatib.
Perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Ahmad Wardi juga turut angkat bicara untuk memberi motivasi dan semangat kepada seluruh calon pekerja migran. Melalui 5 tips jitu yang di sampaikannya kepada seluruh pekerja, ia berkeyakinan selogan “Berangkat Migran Pulang Juragan” akan bisa diraih oleh para pekerja migran.

“Ada 5 tips yang jika dipegang bisa jadi juragan. Pertama ingat niat judul bekerja. Bukan untuk main main, berleha, manja dan sebagainya. Harus giat untuk bekerja sesuai niat. Kedua jangan kabur, jangan lari. Ketiga, jangan judi dan maksiat. Terlalu jauh anda untuk bermain judi di Malaysia. Tetap intinya anda di daerah migran itu untuk bekerja. Ke empat jangan mabuk mabukan, ini sering terjadi karena disana sudah membuat kelompok jadi pergi mabuk mabukan, paginya malas bekerja. Kalau sudah begitu tidak ada hasil. Ke lima jauhi perempuan yang menggoda ke arah yang tidak baik,” jelasnya.
Mantan Kabidnaker Kabupaten Lombok Timur ini juga mengatakan, bahwa bekerja di negeri seberang menjadi amanat bagi diri dan keluarga juga bangsa. Kesuksesan yang diraih di rantauan akan menjadi kebanggaan, yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga, melainkan kebanggaan itu juga dirasakan bagi daerah khususnya PT. Kijang Lombok Raya. Ia pun memaparkan data perusahaan penyalur PMI yang saat ini memberangkatkan pekerja ke Malaysia namun dengan bermacam cara.
“Dari 134 Perusahaan Penyalur PMI (P3MI) di NTB hanya hanya PT. Kijang Lombok Raya yang nyata saya saksikan memberangkatkan PMI secara zero cost, nol rupiah alias gratis,” jelasnya.
Setelah rangkaian acara pelepasan, tradisi penyerahan uang tunai Rp 2,5 juta kepada para calon pekerja dilakukan sebagaimana mestinya oleh PT. Kijang Lombok Raya. Seluruh pekerja teragenda dalam penerbangan langsung, Lombok menuju Kuala Lumpur pada Jumat 20 Oktober dalam dua kelompok penerbangan.
aNd