Lombok Barat – Praktik percaloan seakan dipelihara PT. Pelni (Persero) di Pelabuhan Lembar Lombok Barat. Aduan banyak calon penumpang khususnya jurusan Lembar – Waingapu dianggap sebagai angin lalu dan sedikitpun tidak digubris pihak transportasi penyebrangan laut tersebut. Salah seorang calon penumpang mengaku diminta harga tiket sampai dua kali lipat dari yang semula berharga 2.516.000 rupiah. Alih – alih inovasi dengan pembelian tiket melalui aplikasi, petugas Pelni di lokasi justru mengarahkan calon penumpang untuk menemui seseorang yang diketahui sebagai calo atau penjual tiket tidak resmi.
“Kita sulit mendapatkan tiket kecuali harus membayar besar. Jadi semacam sistem lelang tiket mengingat banyak yang membutuhkan tiket tersebut. Harga tiketnya oleh calo ini bahkan dinaikkan dua kali lipat dari harga pada umumnya,” ucap Roni Stepanus calon penumpang saat dikonfirmasi pada Rabu (23/6).
Roni menjelaskan bahwa mekanisme yang ditunjukkan oleh petugas Pelni, sangat sulit untuk di akses. Keluhanpun dilontarkan calon penumpang kepada petugas namun ironis petugas tersebut menunjukkan calo untuk berdiskusi dengan calon penumpang.
“Katanya pakai online beli tiketnya, tapi dikatakan disitu tidak ada tiket untuk jurusan yang dimaksud (aplikasi). Kita jadi harus membayar lebih untuk membeli tiket melalui jasa calo tersebut. Namun calonya punya harga sendiri yang sangat mahal untuk tiket itu. Jadi jelas sekarang lewat calo beli tiketnya. PT. Pelni ini memelihara dan melegalkan calo,” jelasnya.

Pernyataan tegas Roni mewakili banyak calon penumpang yang akhirnya gagal berangkat karena tidak mampu membeli tiket sebagaimana harga yang disebutkan calo. Permainan ini pasalnya diduga dilakukan dengan cara yang tidak masuk akal. “Masa tiket untuk truknya ada tetapi supirnya tidak ada, kan aneh itu. Kecuali kalau truk atau kendaraan kita bisa jalan sendiri,” ucap Marten calon penumpang asal Sumba menambahkan kebingungannya.
Seluruh calon penumpang yang menjadi korban dugaan permainan PT. Pelni, berharap agar pemerintah melalui instansi terkait, segera melakukan pembenahan terhadap layanan transportasi ini, mengingat jalus penyebrangan laut ini merupakan bagian dari upaya menstimulus pemulihan ekonomi daerah.
Ano-nimous