Mataram – Majelis Adat Sasak dan Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) NTB menggelar acara Silaturahmi dan Halal Bihalal di Kota Mataram Kamis (26/4). Lebih dari sekedar acara silaturahmi, kegiatan ini merupakan wujud nyata hadirnya KAGAMA, yang senantiasa mengabdi pada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dengan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila.
“Proses pembangunan hari ini harus dikawal dengan baik, sebagai upaya menjaga identitas bangsa di tengah perkembangan teknologi informasi hari ini. Oleh sebab itulah kehadiran Masyarakat Adat menjadi penting dalam rangka mengawal proses pendidikan dan mencetak generasi bangsa,” ucap Ketua Harian PD KAGAMA NTB dokter Nurhandini Eka Dewi dalam sambutannya.
Mantan Asisten III pada Sekretariat Daerah Provinsi NTB ini juga mengatakan, bahwa di NTB Pengurus Daerah KAGAMA dan Majelis Adat Sasak berjalan selaras beriringan dengan kekuatan yang sama dan bersandar pada tokoh – tokoh yang sama. “Selain Pemban Majelis Adat Sasak Drs. H. L. Azhar yang juga merupakan Ketua PD KAGAMA NTB, Pengelingsir MAS Drs. H. L. Srinata juga merupakan Tokoh Senior dalam Kepengurusan Daerah KAGAMA NTB,” tutur Nurhandini Eka Dewi.
Dalam kesempatan ini, Pengerakse Majelis Adat Sasak Dr. H. Lalu Sajim Sastrawan menyampaikan selayang pandang hubungan KAGAMA dan MAS dalam perkembangan dan pembangunan daerah. Ia mengatakan para tokoh-tokoh NTB kala itu memiliki semangat juang yang sangat besar dalam hal akses pendidikan masyarakat di Pulau Lombok yang belum mendapatkan aksea pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
“Kegelisahan inilah yang kemudian melahirkan Piagam Lempuyangan, sebuah piagam yang ditandatangani dengan tinta darah dari masing-masing tokoh, yang menegaskan bahwa mereka rela mengorbankan diri untuk membangun pendidikan dan tanah kelahirannya saat pulang nanti,” jelas Miq Sajim panggilan akrab.
Terbukti seusai menempuh pendidikan dan mengemban tugas di Pemerintahan, para tokoh ini bersepakat untuk membangun Sebuah Yayasan Pendidikan bernama Yayasan Sangkareang yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Universitas Mataram saat itu. Lalu Sajim Sastrawan mengatakan kegiatan ini menjadi wadah untuk merefleksikan perjuangan para Tokoh Pendidikan sekaligus Tokoh Pembangunan di Nusa Tenggara Barat.
“Hari ini dengan potensi besar yang dimiliki Nusa Tenggara Barat serta Posisi Strategis sebagai Alki II dan Tujuan Pariwisata Dunia, NTB sudah seharusnya dibangun dengan Pemikiran-pemikiran hebat dari anak-anak muda lulusan Perguruan Tinggi yang juga peka serta perduli terhadap identitas diri serta nilai-nilai luhur budaya bangsa,” jelasnya.
Dengan mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah Islamiah, Wathaniyah, Insaniah, dan Sasakiah, Menuju Masyarakat Sasak yang Baldatun Thoyyibatun Warabbun Gafur dan NTB Makmur Mendunia”, acara ini dihadiri oleh Pemban Majelis Adat Sasak sekaligus Ketua PD KAGAMA NTB Drs. H. L. Azhar, Pengelingsir MAS sekaligus Gubernur NTB Periode 2003-2008 Drs. H. L. Srinata, Pengerakse MAS Dr. H. L. Sajim Sastrawan beserta dengan Dewan Pemucuk dan Pengurus Badan Pelaksana MAS serta Dewan Bini Majelis Adat Sasak.
Sementara itu dari PD KAGAMA dihadiri langsung oleh Ketua Harian PD KAGAMA NTB dokter Nurhandini Eka Dewi beserta jajaran pengurus lainnya.
aNd
 
            
 
                                 
                                 
                                 
                                