Lombok Tengah – Ratusan pelajar Madrasah Tsanawiyah Darus Shiddiqien Nahdlatul Wathan (NW) di Desa Mekar Bersatu Mertak Batu Kliang Lombok Tengah, mendapat asupan pendidikan dan penguatan literasi keagamaan dengan cara yang menarik dari Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Evi Apita Maya. Dengan pendekatan edukasi 4 Pilar Kebangsaan, Senator perwakilan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini, mengintegrasikan ilmu pengetahuan tentang kenegaraan dan agama, sehingga diharapkan terwujud karakter generasi bangsa yang lebih bermoral dimasa mendatang.
Evi Apita Maya mengatakan, sosialisasi dan edukasi tentang 4 Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, dapat membantu meningkatkan kesadaran akan nilai – nilai luhur bangsa, serta memperkuat persatuan dan kesatuan.
“Terlebih dengan balutan agama, serta budaya di NTB, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini akan mudah di fahami oleh masyarakat serta menekan upaya – upaya radikalisasi,” ujarnya.
Dikatakannya Pancasila, adalah naungan atau payung bagi semua agama yang dibuktikan dengan kebebasan memeluk agama dan kebebasan melaksanakan ibadah dimanapun. “Pancasila ini adalah pilar pertama yang harus dijunjung tinggi. Dan telah menjadi satu kesatuan dasar dari selutuh aturan yang berlaku dinegeri ini. Mengantut tentang hak sebagai warga negara yang beragama, berkemanusiaan, hak atas setiap keputusan negara, hingga hak atas mendapatkan keadilan,” jelas Evi Apita Maya.
Senator dapil Nusa Tenggara Barat ini juga mengatakan bahwa pilar kedua Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda – beda tetapi tetap satu bangsa menuntut setiap warga negara agar saling menghargai dan menghormati meski berbeda suku, agama, ras dan bahkan pangkat jabatan.
“Sesungguhnya kita satu, kita memiliki persamaan yakni persaudaraan sebangsa dan setanah air dengan tujuan memperkokoh ikatan suatu negara untuk tidak tercerai berai dengan luasnya negara kita,” jelasnya.
Pilar ketiga adalah NKRI untuk memperkuat basis negara dan nasionalisme. Serta pilar ke empat UUD 1945 yang merupakan landasan dari semua peraturan juga ketentuan turunannya.
Kegiatan inipun diiringi dengan kumandang shalawat badar dan doa, dimana turut hadir juga seluruh pengurus yayasan pondok serta tokoh agama setempat.
aNd
