Lombok Barat – Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Evi Apita Maya mendukung perwujudan generasi emas tahun 2045 melalui edukasi menyeluruh tentang moral dan nasionalisme anak bangsa dengan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Integrasi pilar kebangsaan dengan sosial agama, tidak jarang menjadi jurus jitu Evi Apita Maya dalam memaparkan materinya, agar tidak bosan diterima oleh para peserta didik dan tokoh agama di lembaga pendidikan.
Seperti yang dilakukannya di Yayasan Pondok Pesantren Assulamy Dusun Langko Desa Lingsar Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (19/6). Mengimplementasikan materinya dalam dinamika masyarakat saat ini, ampuh mengundang antusias ratusan peserta yang berada di aula lembaga pendidikan tersebut.

“Empat pilar kebangsaan itu sejatinya sudah melekat dalam kehidupan sehari – hari kita. Dimana kita memiliki kebebasan untuk memeluk agama, bergotong royong, tinggal dilingkungan yang sama meski dari kita berasal dari berbagai suku. Dan bahkan dalam islam juga sudah diajarkan untuk hidup rukun, damai dan saling tolong menolong. Itu semua adalah implementasi dari 4 pilar kebangsaan,” jelas Evi Apita Maya dihadapan ratusan pelajar dan tenaga pendidik.
Senator cantik dapil Provinsi Nusa Tenggara Barat ini mengatakan, bahwa dirinya adalah perpanjangan tangan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia tentang jiwa bangsa. Dan 4 Pilar Kebangsaan ini adalah alat untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat agar lebih mengenal Bangsa dan Negara, sehingga tidak terjerumus dalam propaganda atau pengaruh asing.

“Negara kita memiliki peraturan perundang-undangan yang wajib kita patuhi, namun kita selaku rakyat yang tinggal di Negara ini wajib untuk menjamin hak – hak kita sebagai warga. Yaitu hak atas pendidikan, hak atas hidup layak, hak atas keamanan dan ketertiban,” ungkapnya.
Dalam hal ini Evi Apita Maya mengatakan, ponpes menjadi benteng pertahanan 4 Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, Undang – Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika. Ponpes memilik jasa besar dalam pembentukan pilar kebangsaan tersebut dimasa perjuangan merebut kemerdekaan.

“Jadi peran tersebut harus tetap dipertahankan, mengingat saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian dan tantangan lantaran maraknya gerakan dan aksi yang akan memecah belah bangsa,” tegasnya.
Kegiatan inipun dirangkaikan dengan pengajian dan pembacaan salawat badar, agar membangkitkan suasana khidmat dan kekeluargaan dalam kunjungan DPD RI Evi Apita Maya.
aNd