Mataram – Perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia, PT. Cahaya Lombok membidik ratusan pelajar dan alumni di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kota Mataram untuk direkrut bekerja di Uni Emirate Arab dan Malaysia. Peluang ini disambut Kepala Sekolah setempat, yang langsung membuka pendaftaran dengan jaminan setelah lulus sekolah nanti akan langsung diberangkatkan oleh perusahaan.

Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Kota Mataram, Iwan Supriady saat memfasilitasi program edukasi dan penerimaan pekerja migran PT. Cahaya Lombok pada Sabtu (23/4), mengatakan bahwa pihak perusahaan sudah memberikan kuota khusus bagi para pelajarnya mencapai 300 orang calon pekerja sesuai job order (kebutuhan pekerja). Dengan kualifikasi program diantaranya perkebunan sawit, cleaning service dan kecantikan.

“Kita selalu berjuang agar lulusan SMK ini dapat langsung bekerja. Karena memang tujuan pendidikan disini untuk bekerja. Jadi kelas 2 saya buatkan MoU dan kelas 3 lulus langsung bekerja,” ujarnya.

Iwan Supriady menekankan bahwa kesempatan ini harus di manfaatkan pihaknya dengan baik, mengingat kepercayaan yang diberikan dan status perusahaan yang diyakini sudah profesional dalam penyaluran tenaga kerja ke luar negeri. Selain itu, mekanisme mulai dari pendaftaran hingga penempatan kerja juga dikatakannya sangat mudah dan tentunya tanpa dipungut biaya atau menjadi tanggungan sepenuhnya oleh perusahaan.

“Ini peluang bagus, kebetulan ada dibutuhkan 200 orang untuk di perhotelan, 100 orang untuk di kecantikan. Total 300 kuota bekerja khusus SMK 4 ini. Jika tidak diambil, karena jika tidak, saya akan lemparkan ke sekolah lain,” katanya.

Kegiatan diikuti oleh lebih dari 100 orang pelajar dan alumni SMK 4 Mataram. Direktur PT. Cahaya Lombok, Lalu Didiek Yuliadi, dalam kesempatan inipun memaparkan profesionalitas perusahaan dalam pengiriman pekerja migran yang telah diakui oleh perusahaan di berbagai negara. Sejauh perjalanannya, perusahan telah mengirim pekerja migran mencapai 45 ribu orang yang didominasi usia remaja dan lulusan sekolah kejuruan.

“Mereka banyak yang masih bekerja sukses disana, pulang membuka usaha. Kami banyak mengirim milenial yang memiliki potensi untuk bekerja. Bekerja dua sampai tiga tahun, banyak di pabrik – pabrik industri. Kami utamakan lulusan SMK, yang telah memiliki keterampilan dasar,” kata Didiek Yuliadi.

Menariknya program perekrutan dari PT. Cahaya Lombok, yaitu mudah dan tanpa dipungut biaya alias gratis. Seperti halnya mendaftar dengan persyaratan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Kemudian mengikuti proses medical cek-up atau tes kesehatan, lalu pendaftaran dan pendataan perizinan pekerja di Disnakertrans NTB sebagai syarat pengurusan parpor visa bekerja.

“Ada beberapa tahapan yang memang harus di lalui. Harus mendaftar dulu di dinas tenaga kerja. Tapi proses awal ini menjadi tanggungjawab kami. Kami hanya memerlukan identitas dari calon pekerja yaitu KTP, KK, jadi sangat sederhana. Setelah itu kami lakukan medical cek-up sebagai syarat, lalu kami bawa datanya ke disnaker untuk pembuatan visa paspor,” ungkapnya.

Kepada para pelajar ini, Didiek Yuliadi membuka penempatan langsung kebutuhan pekerja perusahaan di Abu Dabhi, sebanyak 200 orang. “Hari ini saya membawa satu job yang sudah kita jalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri (Abu Dabi) yang membutuhkan 200 pekerja, didominasi dengan perempuan,” tandasnya.

aNd