Lombok Tengah – Puluhan siswa di sekolah satu atap, Pondok Pesantren Riyadul Palah Desa Aik Perapa Kecamatan Aikmel Lombok Timur, mendapatkan materi pelajaran khusus tentang penguatan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan, oleh Anggota Komite I Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI, Evi Apita Maya pada Senin (18/3). Bagi para siswa yang terdiri dari pelajar pada jenjang SMP dan SMA ini, kehadiran Evi Apita Maya tampak familiar sebagai wakil daerah yang rajin melakukan sosialisi dan mengedukasi masyarakat tentang pilar kebangsaan sebagai tonggak negara.

“Untuk menyegarkan kembali pikiran adik – adik para siswa disini, yang pastinya sudah tahu Pancasila, hafal Undang – Undang Dasar 1945 karena umum kita dengar setiap upacara bendera. Nah kedatangan saya hari ini sebagai tugas negara, menguatkan kembali nilai – nilai itu diantara kita semua, sekaligus untuk mengedukasi tentang keutamaan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” ucap Evi Apita Maya mengawali kegiatan sosialisasi.

Puluhan siswa mendapatkan sosialisasi 4 pilar kebangsaan DPD RI Evi Apita Maya

Secara meluas Evi Apita Maya menyampaikan, bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi daerah yang paling mampu menjaga toleransi kerukunan umat beragama, dengan bertonggakkan Pancasila pada sila Ketuhanan yang maha Esa. Khususnya dengan berkembangnya banyak pondok pesantren, serta aktivitas pendidikan yang dilakukan didalamnya.

Namun seiring dengan keberagaman budaya yang dimiliki setiap daerah, polarisasi dalam kehidupan sehari – hari terkadang rentan menjerumuskan pada radikaliasi. Sehingga menjadi penting pengamalan pilar kebangsaan harus difahami secara lengkap, tidak cukup hanya dengan Pancasila, melainkan juga Undang – Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

“Pilar kebangsaan ini saling berkaitan, menjadi dasar Negara ini terbentuk. Dasar dari otonomi kita dengan topografi kepulauannya, suku, agama, adat dan budaya. Namun dipersatukan menjadi satu kesatuan Negara Republik Indonesia. Pada pelajaran agama islam di ajarkan juga nilai – nilai tersebut, tentang bagaimana kita harus menjaga persatuan melalui toleransi dengan agama lain,” jelasnya.

DPD RI Evi Apita Maya menyerahkan bantuan tunai kepada pengurus pondok pesantren

Oleh Evi Apita Maya, keteladanan agama yang diajarkan melalui pondok pesantren menjadi upaya memonitoring pemahaman 4 pilar kebangsaan. Sebagaimana keteladanan agama yang membentuk karakter para peserta didik di sekolah tersebut.

“Pesantren menjadi gudangnya nilai 4 pilar kebangsaan sebagaimana yang telah saya jelaskan. Karena disini, keteladanan dari sisi agama menanamkan karakter, tentang begaimana seharusnya persatuan sebagai dasar rumpun bangsa tetap dikedepankan, toleransi sebagai buah dari kerukunan juga terwujud, serta norma – norma etika meski berbeda budaya tetap kita junjung tinggi,” ujar Evi Apita Maya.

Untuk mencairkan suasana dan memberi semangat kepada siswa yang menjalani ibadah puasa, Evi Apita Maya membuat permainan kecil untuk melatih ingatan siswa tentang materi pelajaran yang telah diterima. Didampingi para tenaga pendidiknya, setiap siswa diminta untuk menghafal text pembukaan pada Undang – Undang Dasar 1945.

“Saya harap di sekolah ini tetap dapat menjadikan pendidikan 4 pilar kebangsaan sebagai kurikulum wajib disetiap jenjang angkatan,” ucapnya menyampaikan pada sejumlah tenaga pendidik dan pengurus ponpes yang hadir.

aNd