Mataram – Dipertandingkan dalam Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) ke-VIII, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), kontes kecantikan berpakaian renang ramai menjadi sorotan dan menuai kecaman publik. Jenis lomba ini terdaftar dengan nama kategori “MS Glamour Swimsuit” pada Induk Olahraga (Inorga) Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (PERBAFI) yang dilaksanakan di Raja Hotel Mandalika Lombok Tengah pada Senin (27/7).

Panitia Pelaksana (Panlak) dari pesta olahraga masyarakat dua tahunan inipun angkat bicara menanggapi sorotan publik tersebut.

“Pertama, kami mengucapkan terima kasih kepada netizen yang telah menyampaikan laporan perihal lomba yang dimaksud,” ujar Nauvar Furqani Farinduan selaku Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia yang sekaligus sebagai Panlak Daerah FORNAS VIII NTB.

Farin mengatakan dalam hal ini telah melakukan verifikasi kepada inorga terkait. Ia mengungkap fakta bahwa sebelumnya pihak PERBAFI tidak mencantumkan keterangan lengkap prihal katagori lomba. Khususnya saat meregistrasi daftar jenis olahraga yang akan dipertandingkan pada FORNAS VIII.

Permintaan maaf pun spontan dilontarkan terhadap hal ini, dan membeberkan bahwa kewenangan sepenuhnya terkait detail pelaksanaan lomba untuk masing-masing inorga menjadi ranah dari Kormi Pusat. Ia mengatakan, jika saja rincian dan penjelasan jenis lomba dicantumkan dengan lebih lengkap, dimungkinkan pihaknya akan membuat regulasi khusus. Seperti pembatasan akses masuk, hingga aturan penampilan peserta yang lebih disesuaikan.

“Kami sudah melayangkan komplain. Sekali lagi kami memohon maaf, hal ini luput dari pantauan kami,” ujar Farin.

Farin menjelaskan setiap inorga mengusulkan daftar jenis pertandingan berbasis komunitas, dalam bentuk techinical handbook kepada Kormi. Sementara dalam perjalanannya pada pra kegiatan, pihaknya didaerah disibukkan dengan penyiapan teknis lomba dan tidak mencermati hal substansi.

“Kami di Panlak tidak memperoleh noticed yang utuh terkait mata lomba tersebut. Seharusnya mereka bisa sampaikan di awal sehingga Panlak bisa membuat langkah tindak lanjut untuk melakukan suvervisi,” sambungnya.

Lebih jauh, pihaknya mengaku, pelaksanaan Fornas sampai dengan hari ketiga ini berjalan lancar. Dampak dari event nasional tersebut amat dirasakan oleh masyarakat NTB. Terutama pelaku usaha akomodasi (perhotelan) dan pelaku UMKM di hampir seluruh venue tempat pelaksanaan lomba.

aNd