Mataram – Provinsi Jawa Barat menjadi kontingen yang mendominasi perolehan medali pada induk olahraga Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN) FORNAS VIII di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan total 4 medali emas dan 1 perak, kontingen Jabar menekuk sepuluh kontingen provinsi pesaingnya. Koleksi ini dari 10 kategori mata lomba, yang dipertandingkan di Gelanggang Pemuda dan Olahraga (GOR) Turide Kota Mataram pada Selasa (29/7).
Sementara posisi prestasi kedua, diraih oleh kontingen DKI Jakarta dengan koleksi 3 emas dan 1 perak. Disusul oleh kontingen asal Jawa Timur, yang cukup tampil gemilang, mencetak poin hampir diseluruh nomor pertandingan, dengan perolehan 1 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Disisi lain, kontingen tuan rumah Provinsi Nusa Tenggara Barat cukup berbesar hati dengan perolehan 2 medali perunggu, untuk mengimbangi jalannya pertandingan dari 83 pegiat.
Technical delegate Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN) FORNAS VIII NTB, Burhanuddin Luthfi mengatakan bahwa seluruh tahap pertandingan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dari inorga KPSN, FORNAS menjadi lebih dari ajang olahraga masyarakat, melainkan ajang silaturhami yang sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia Pencak Silat.
“Beberapa kami catat sebagai evaluasi untuk gelaran FORNAS berikutnya. Namun secara menyeluruh telah berjalan dengan baik, dan menghasilkan para juara yang menjadi bukti pelestarian warisan budaya Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggara, dan seluruh panitia yang telah bertugas mengawal jalannya pertandingan. Khususnya kepada tuan rumah FORNAS VIII tahun 2025 yakni Provinsi Nusa Tenggara Barat yang telah memberikan keramahan dan layanan terbaiknya untuk mendukung suksesi kegiatan.
“Kami sangat berterima kasih kepada para pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan FORNAS VIII. Seperti panitia, wasit, dewan juri, pihak inorga, Kormi dan seluruh masyarakat kontingen keluarga pencak silat nusantara yang telah mendukung acara ini,” pungkasnya.
aNd
