Lombok Barat – Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Nusa Tenggara Barat menegaskan media massa memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala BINDA NTB, Amirudin menyebut media sebagai penentu utama narasi publik yang berdampak langsung pada stabilitas daerah dan citra NTB secara nasional.
Pernyataan ini diungkapkannya, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Rapat Kerja Forum Wartawan Pemprov (ForWanPro) NTB yang dirangkaikan dengan workshop bertajuk “Antisipasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) perayaan Natal dan Tahun Baru di Puri Saron Hotel Kabupaten Lombok Barat, Selasa (23/12).

“Ini bukan hanya soal Nataru, tapi menyangkut masa depan NTB. Momentum ini menjadi pintu masuk mobilisasi orang ke daerah kita, sekaligus kepentingan nasional untuk menciptakan situasi yang kondusif,” kata Amiruddin.
Menurut dia, NTB sebagai daerah tujuan wisata dengan keragaman sosial, budaya, dan agama memiliki modal besar untuk menarik kunjungan masyarakat, termasuk wisatawan nusantara. Namun, daya tarik itu sangat bergantung pada narasi yang dibangun di ruang publik.
“Untuk menarik orang datang ke NTB, narasi positif tentang situasi daerah menjadi kunci. Di sinilah peran rekan-rekan media sangat menentukan,” ujarnya.

Amiruddin menilai media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga opinion leader dan penjaga kualitas informasi di tengah banjir arus digital. Ia mengingatkan derasnya informasi di media sosial berpotensi memunculkan kabar tidak terverifikasi yang bisa memicu keresahan.
“Pilihan masyarakat akhirnya kembali ke media arus utama. Media yang menyajikan fakta, kondisi riil di lapangan, dan informasi yang dapat dipercaya,” kata dia.
Bertepatan dengan moment Rakerda ForWanPro NTB, BINDA menekankan peran media sebagai sarana peringatan dini, terutama menghadapi cuaca ekstrem yang dinamis menjelang akhir tahun. Media diharapkan aktif mengedukasi dan memperingatkan masyarakat terkait potensi kerawanan, baik bencana alam maupun gangguan kamtibmas.
“Perubahan cuaca sangat cepat. Peran media dalam menyampaikan peringatan dini menjadi sangat penting untuk keselamatan masyarakat,” ujarnya.

Amiruddin menegaskan pertemuan dengan insan pers bukan untuk mengintervensi kerja jurnalistik, melainkan sebagai forum berbagi informasi dan menyamakan visi dalam menjaga stabilitas daerah.
“Media adalah salah satu pilar penting pembangunan NTB. Kami ingin membangun kolaborasi, bukan mengendalikan,” kata Amirudin.
Ia berharap sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan media dapat menjaga NTB tetap aman, kondusif, dan menarik selama libur panjang Nataru.
Selain BINDA NTB, unsur pemerintah dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) juga Dinas Komunikasi Informatika Statistik (Kominfotik) serta unsur Kepolisian Daerah NTB juga turut memberikan pemaparan, terkait pemetaan kerawanan yang akan dihadapi saat momen Natal dan Tahun Baru.
ForWanPro NTB



