Mataram – Aksi penolakan terhadap Undang – Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja masih terus terjadi di tanah air. Aksi ini bahkan digeler serentak oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) meski ditengah bulan puasa Ramadan. Karena berbeda dari biasanya, DPD SPN NTB turun kejalan menyampaikan aspirasinya dengan cara membagikan takjil gratis, kepada pengguna jalan yang melintas di simpang empat masjid Hubbul Wathan Mataram pada Rabu (22/4).
“Aksi ini serentak di Indonesia sebagai bentuk seruan kami atas penolakan Undang – Undang Cipta Lapangan Kerja. Kami menuntut agar pemangku kebijakan di pusat melakukan peninjauan kembali mengingat hal tersebut tidak berpihak pada kami,” ucap Ketua SPN NTB, Lalu Wira Sakti, SH.
Wira mengatakan bahwa penyampaian aspirasi dengan berbagi takjil ini, tidak hanya untuk mendapatkan perhatian dari pengguna jalan. Melainkan murni sebagai bentuk perwujudan sosial kaum buruh khususnya SPN NTB terhadap lingkungan masyarakat.
“Untuk tahun ini karena memang May Day yang dikenal dengan hari buruh sedunia tinggal beberapa hari lagi namun kebetulan sekarang bulan suci Ramadan dan bekerjasama dengan rekan – rekan kami di Polda NTB maka kami melakukan aksi sosial berbagi,” ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi tuntutan masa aksi SPN NTB, diantaranya meminta kepada Pemerintah agar membatalkan undang – undang cipta kerja klaster ketenagakerjaan. Ia menilai pada pointer khusus membahas tentang ketenagakerjaan tersebut sangat bertentangan dengan harapan kesejahteraan para kaum buruh.
“Beberapa hal yang menjadi tuntutan secara nasional, karena memang hari ini akan dibahas kembali terhadap undang undang tersebut. Pertama pencabutan tentang ombibuslaw, kedua membatalkan undang undang cipta kerja khusus klaster ketenaga kerjaan,” ucapnya.
Seraya menyampaikan aspirasinya, ratusan paket takjil pun dibagi – bagikan kepada para pengguna jalan yang melintas jelang waktu berbuka puasa.
Dbd