Babe

Gubernur Iqbal harap inovasi menjadi budaya di NTB

Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.I.P., M.Si, memaparkan dua inovasi unggulan NTB pada Innovative Government Award (IGA) 2025, ajang bergengsi yang menilai kreativitas dan keberlanjutan inovasi pemerintah daerah. Presentasi dilakukan secara daring dari Ruang Rapat Gubernur NTB dan dibuka resmi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, yang hadir bersama delapan kepala daerah terpilih.

Dalam sambutannya, Wamendagri Bima Arya menekankan bahwa inovasi pemerintah daerah bukan hanya soal proyek digital atau aplikasi, tetapi kemampuan membangun sistem pemerintahan yang adaptif, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

“Inovasi sejati adalah yang melembaga lintas kepemimpinan dan hidup bahkan ketika pemimpinnya berganti,” tegas Bima Arya.

Melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA NTB), NTB membina, mengembangkan serta mendaftarkan dan mengkoleksi 139 inovasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mitra kerja sama. Kemudian inovasi- inovasi tersebut dipilih dua inovasi unggulan yang dipresentasikan pada IGA 2025, yaitu Inovasi Kurma Tumpang Sari Kacang Sacha Inchi diinisiasi Brida NTB dan ROSSI Mandalika oleh Rumah Sakit Mandalika.

Inovasi Kurma Tumpang Sari Kacang Sacha Inchi dikembangkan di Kabupaten Lombok Utara, daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di NTB, melalui sistem tumpangsari yang memadukan kurma tropis dengan kacang Sacha Inchi dan menerapkan pola kemitraan lokal “nyakap”, di mana hasil dibagi sesuai kontribusi masing-masing pihak.

Program ini berhasil menurunkan angka kemiskinan di lokasi proyek dari 23 persen pada 2023 menjadi 20 persen pada 2024, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan produktivitas lahan hingga 5.000 pohon di lahan seluas 50 hektare. Prestasi inovasi ini semakin menonjol dengan Kurma NTB yang meraih peringkat tujuh terbaik dunia pada kompetisi internasional di Dubai, sementara Sacha Inchi telah diolah menjadi minyak bernilai ekspor tinggi.

ROSSI Mandalika adalah sistem digital farmasi klinis dari RS Mandalika yang mencegah medication error dengan mengintegrasikan Standard Operating Procedure (SOP) dan Electronic Medical Record System (EMRS), yang implementasinya berhasil mencatat nol kesalahan medikasi, meningkatkan efisiensi layanan farmasi sebesar 20 persen, menaikkan kepatuhan tenaga medis terhadap SOP, serta mencapai tingkat kepuasan pasien, dan kini menjadi pilot project yang akan direplikasi di lima rumah sakit milik Pemprov NTB serta berpotensi diterapkan di rumah sakit kabupaten/kota lainnya.

Bapak Gubernur menegaskan bahwa NTB tidak ingin inovasi berhenti pada penghargaan semata. “Kami ingin inovasi hidup di lapangan, menjadi budaya kerja, dan memberi dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Miq Iqbal.

Kedua inovasi ini mencerminkan kemajuan NTB di bidang teknologi modern dan sosial-ekonomi berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat citra NTB di tingkat nasional dan internasional.

“Kami ingin menjadikan NTB laboratorium inovasi daerah di Indonesia. Bahwa dari wilayah kepulauan, kita bisa menunjukkan cara baru membangun daerah dengan ilmu, riset dan kolaborasi,” pungkas Miq Iqbal.

admiNFO

Exit mobile version