Lombok Barat – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Evi Apita Maya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem di penghujung tahun 2025. Imbauan ini disampaikannya saat sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, di Pondok Pesantren As Sa’adah Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Minggu (30/11). Terlebih dengan musibah bencana yang kini melanda Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Ia mengajak seluruh pihak untuk menunjukkan solidaritas kebangsaan, dengan memberi doa hingga dukungan moril melalui media sosial. Hal ini, menurut Evi Apita Maya merupakan bagian dari cerminan 4 Pilar Kebangsaan, yang meliputi Pancasila, Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Aksi kemanusiaan itu tercermin dalam makna 4 Pilar Kebangsaan. Jadi mari kita memberikan semangat untuk masyarakat di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Yang kini sedang berjuang untuk memulihkan duka mereka pasca bencana banjir yang terjadi,” kata Evi Apita Maya.

Menyinggung tanggungjawab negara pada terapan implementasi 4 Pilar Kebangsaan, senator dapil Provinsi NTB ini juga memaparkan, bahwa pihaknya melalui DPD RI mendukung Pemda setempat yang terus berjibaku memulihan kondisi daerah.

“Warganya terkena musibah, Negara hadir untuk membantu. Pemerintah tidak menutup mata, semua sumber daya dikerahkan untuk membantu. Mulai dari unsur kepolisian, tentara, unsur potensi SAR hingga pemangku kebijakan setempat turut bergotong – royong melakukan evakuasi, pendirian  hingga penyaluran bantuan pangan,” jelasnya.

Pemerintah juga, lanjut Evi Apita Maya. Telah membahas pembangunan kembali infrastruktur hingga pemukiman warga yang rusak akibat bencana banjir tersebut melalui kucuran dana Bantuan Tidak Terduga (BTT). Agar daerah yang dilanda bencana, cepat melaju kembali untuk memulihkan ekonominya.

“Ada skema yang berjalan setiap bencana terjadai didaerah manapun di Indonesia ini. Itu bagian dari tanggungjawab pemerintah. Namun kita sebagai masyarakat juga tidak boleh berpangku tangan. Kita harus mengambil peran terlibat agar tugas pemerintah mudah diselesaikan,” ucap Evi Apita Maya.

Seluruh santri dan santriwati di Ponpes As Sa’adah Lombok Barat juga diminta untuk aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Langkah mitigasi menjadi penting untuk menekan dampak yang tejadi akibat bencana. “Menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon dikawasan lereng yang berpotensi terjadi longsor, dan banyak lagi kegiatan sederhana yang dapat memitigasi dampak bencana,” pungkasnya.

aNd

Previous articleCara Pemprov NTB perkuat koordinasi dan mental aparatur
Next articleNTB sabet penghargaan nasional apresiasi kinerja pemerintah daerah dari Mendagri