Mataram – Ketua Organisasi Islam Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Doktor TGH Muhammad Zainul Majdi atau kerap disapa Tuan Guru Bajang (TGB), resmi meluncurkan Buku Dakwah Nusantara Tuan Guru Bajang-Islam Wasathiyah Vol 1 di Ballroom Islamic Center, Mataram pada Sabtu (16/1). Pesan buku yang ditulis oleh penulis Febrian Putra ini, menyampaikan tentang Islam rahmatan lil alamin, merajut persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga adab di ruang publik diantara ciri khas dakwah dari TGB.
Acara peluncuran buku inipun mendapat sambutan hangat dari sahabat dan sejawat TGB dari berbagai kalangan. Pengasuh Ponpes Al Hidayat, Lasem KH Zaim Ahmad, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pesan-pesan dakwah yang disampaikan TGB kuat dengan nilai wasathiyah, di Nahdlatul Ulama biasa dikenal tawasuth, tasamuh, dan tawazun.
“Saya memang belum sepenuhnya membaca buku itu. Tapi sosok dari TGB yang saya kenal adalah pendakwah yang menyampaikan nilai Islam yang ramah,” katanya.
Sementara itu Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, KH Aly Aulia menyebut, dakwah-dakwah dari TGB memang layak untuk dibukukan. Pesan yang disampaikan dalam setiap dakwahnya layak untuk disebarluaskan.
“Beberapa waktu lalu kami sudah mengundang beliau. Selain ke sekolah, beliau berjumpa dengan KH Syafii Maarif di kediamannya. Disana TGB juga diminta memberi ceramah di masjid Nogososro. Dan ini menunjukkan kuatnya pesan-pesan dakwah dari TGB,” tandasnya.
Sementara itu, KH Muiz Aziz berhalangan menyampaikan langsung secara virtual peluncuran buku. Penyampaian virtual ditutup oleh Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Demikian juga disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. Ia mengapresiasi bedah buku dari TGB merupakan perjalanan Dakwah Nusantara tergambar di dalam buku, mulai dari pondok pesantren, universitas, dan organisasi masyarakat lintas agama.
“Di dalam dakwah beliau menyambung silaturahmi, menguatkan persatuan dan persatuan. Dan terus mengingatkan menjaga adab di ruang publik,” katanya.
Jenderal bintang tiga itu berharap agar buku tersebut dapat disebarluaskan di masyarakat khususnya generasi muda, karena memiliki pesan yang kuat tentang keluhuran ahlak.
“Selamat atas diluncurkannya buku ini. Terima kasih atas segala kiprah dan dedikasi yang diberikan oleh TGB bagi bangsa dan negara,” tambahnya.
Pada acara yang menghadirkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB mulai Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, Kapolda NTB Irjen Moh Iqbal, serta Danrem 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani turut memberi kesempatan kepada Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB Prof Masnun Tahir dan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Dr Falahuddin.
Prof Masnun menyebut, buku ini telah menunjukkan jika sesungguhnya TGB HM Zainul Majdi bukan hanya milik Nahdlatul Wathan dan NTB semata, TGB merupakan milik Indonesia.
“Ini catatan-catatan yang menunjukkan kiprah dakwah dari TGB,” katanya.
Sudah sepatutnya, sambung guru besar UIN Mataram ini, sebanyak mungkin disebarkan kepada masyarakat luas mengenai Dakwah Nusantara TGB.
“Ini akan kita sampaikan ke pengurus pusat,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah berharap lahirnya buku itu dapat memberikan inspirasi bukan hanya bagi masyarakat NTB saja, tetapi juga Indonesia dan dunia. Buku ini dihajatkan agar masyarakat bisa mengambil isi dari dakwah TGB tidak hanya hadir pada saat beliau dakwah, tetapi seluruh masyarakat juga bisa membaca buku ini dan juga dari generasi ke generasi.
“Insya Allah akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar,” tuturnya.
Di penghujung acara bedah buku, TGB HM Zainul Majdi memberikan kata sambutan sekaligus meluncurkan buku, TGB memulai dari kisah dimulainya Dakwah Nusantara. “Sampai Ummi saya menyampaikan, penuhi saja. Dan ternyata benar, seandainya saat itu tidak saya mulai. Berturut-turut ada gempa dan pandemi Covid, kalau saat itu tidak dimulai, tentu belum bisa berkeliling Nusantara sampai saat ini,” katanya.
Dengan berkeliling saat Dakwah Nusantara, TGB merasakan keragaman di Indonesia, berjumpa banyak tokoh yang jauh dari publikasi namun setia menjaga warga. Potensi-potensi besar Indonesia begitu luar biasa ketika melihat di semua sudut.
“Tentu saja ini bukan karena saya sendiri. Ada sahabat-sahabat saya yang menemani, inilah kolaborasi. Tanpa sahabat-sahabat saya tentu Dakwah Nusantara tidak terjadi,” sambungnya.
Gubernur NTB periode 2008-2018 ini melanjutkan, dengan berkeliling Indonesia, ia membuktikan Islam datang tidak di ruang hampa. Islam datang ke tempat yang sudah mapan budaya lokal bahkan umur peradabannya jauh lebih tua. Islam jadi pendatang dan tugasnya adalah menyirami kebaikan yang sudah tumbuh.
“Seperti inilah Islam ajaran nabi kita, selalu mengapresiasi kebaikan,” tandasnya.
Sementara itu, Penulis Buku Dakwah Nusantara, Febrian Putra mengatakan, buku ini bagian dari cara menjaga dakwah TGB HM Zainul Majdi. Ia yang kerap membersamai TGB menilai masyarakat luas perlu mengetahui detail perjalanan dakwah ulama lulusan Al Azhar, Mesir ini.
“Beliau guru dan panutan bagi saya. Sudah sepatutnya cita-cita besar beliau dirawat oleh segenap murid-muridnya. Semoga Allah terus jaga beliau,” katanya.
dbd



