Mataram – Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaludin Malady melontarkan ide brilian demi mendongkrak jumlah penonton MotoGP 2025 yang akan dilangsungkan di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jamaludin yang berpengalaman menjadi Koordinator Lapangan (Korlap) MotoGP 2023 dan juga Korlap World Superbike (WSBK) 2022 ini memiliki strategi jitu yang sudah terbukti mampu meningkatkan jumlah penonton MotoGP.

Strategi itu adalah memaksimalkan peran setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggelar MICE atau rapat kerja berskala nasional yang melibatkan utusan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Jadi semua OPD membuat usulan rapat kerja nasional (Rakernas) atau MICE ke kementerian masing-masing, yang waktu pelaksanaannya mendekati jadwal MotoGP,” ungkap Jamaludin.

Jika satu OPD saja berhasil menggelar MICE atau Rakernas, maka seluruh peserta yang merupakan utusan kabupaten/kota se Indonesia akan datang ke Lombok. Artinya satu OPD saja sudah bisa mendatangkan 1000 orang tamu yang pastinya akan tergiur menonton MotoGP. Apalagi lebih 10 OPD yang berhasil menggelar Rakernas menjelang MotoGP, bisa dibayangkan tamu yang datang ke Lombok.

“Jadi jadwal Rakernas dibuat dua hari sebelum atau setelah jadwal MotoGP, jadi peserta Rakernas atau MICE, jadi pasti peserta akan datang lebih awal atau bertahan lebih lama di Lombok untuk menonton MotoGP karena kebetulan ada ada acara Rakernas ini,” ucap Jamaludin.

Dan strategis ini sudah dirintis Jamaludin saat menjadi Kadis Pariwisata NTB, dimana pada awal bulan Oktober 2025 besok, Dinas Pariwisata merancang Rakernas Destinasi, dengan harapan ribuan peserta Rakernas Destinasi yang digelar di Lombok ikut menonton MotoGP pula.

“Rakernas Destinasi ini sudah Dinas Pariwisata rancang sejak tahun lalu, semoga bisa dilakukan OPD lain untuk mendukung MotoGP, masih ada waktu untuk melobi ke Kementerian,” nilai Jamaludin.

Jadi saat ini semua OPD harus bergerak, Perdagangan, Pertanian, PU, Perhubungan, Pangan, Koperasi dll semuanya harus berjuang ke pusat untuk melobi kepada Menteri supaya disetujui mengelar Rakernas dalam waktu dekat ini.

Dinas Perdagangan NTB sendiri sudah mengusulkan ke Kementerian Perdagangan untuk bisa dilakukan Rakernas Perdagangan Antar Wilayah (PAW) di Lombok dalam waktu yang berdekatan dengan jadwal MotoGP.

“Kami sudah bersurat ke Kementerian supaya ada rapat kerja atau Rakernas terkait PAW,” ungkap Jamaludin.

Tema ini sejalan dengan isu yang kerap dibahas setiap minggu dalam rapat zoom dengan Kementerian Perdagangan tentang inflasi.

“Jadi kami merasa perlu adanya Rakernas untuk membahas MOU PAW antar daerah demi mencegah timbulnya inflasi,” ujar Jamaludin.

Misalnya, NTB mengalami keterbatasan jumlah barang (kurang), maka bisa mendatangkan dari daerah lain. Begitupun daerah lain jika ada kekurangan barang bisa mendatangkan dari NTB, supaya tidak terjadi kelangkaan barang yang mengakibatkan harga jual naik atau inflasi.

“Misal Kalimantan Timur kurang sapi, bisa ambil dari NTB yang surplus sapi, atau Jawa Timur yang butuh tembakau bisa ambil tembakau di NTB. Lalu NTB mengalami kemahalan harga pakan ternak dan udang bisa diambil dari Jawa Timur supaya pakan tidak langka, dan bahan baku pakan adalah jagung jadi Jatim ambil jagungnya dari NTB, karena NTB belum punya pabrik untuk mengolah pakan, begitu seterusnya,” jelas Jamaludin.

Sehingga supaya tidak terjadi inflasi (harga barang tinggi) karena barang langka, maka harus ada MOU antar daerah yang dibahas dalam Rakernas seluruh provinsi di Indonesia.

Seperti inilah maksud Jamaludin, jadi setiap OPD harus merancang sebuah alasan yang sangat penting sehingga masing-masing Kementerian menyetujui digelarnya Rakornas di NTB.

Ide brilian Jamaludin ini tak bisa dianggap remeh karena terbuat sudah beberapa kali membuat MotoGP maupun WSBK banjir penonton bahkan diakui sebagai event tersukses dirinya menjadi Korlap MotoGP maupun WSBK.

Kesuksesan jumlah penonton saat Jamaludin Mulady menjadi Korlap WSBK 2022 dan MotoGP 2023 dinilai sangat berhasil.

WSBK Mandalika 2022 misalnya, berhasil mencatatkan jumlah penonton yang memecahkan rekor.

Menurut data dari Dorna dan rilis resmi dari ITDC, total penonton selama tiga hari pelaksanaan saat itu mencapai 51.629 orang.

Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan, serta berhasil mengungguli jumlah penonton di seri WSBK lain, seperti di Donington Park, Inggris, yang mencatatkan 42.000 penonton.

Dan sebagai Koordinator Lapangan peran Jamaludin Mulady pun diakui Dorna maupun ITDC, terutama dalam mendongkrak penonton yang menunjukkan keberhasilan yang signifikan.

Kenaikan jumlah penonton ini sangat mencolok dibandingkan WSBK Mandalika tahun 2021. Dimana pada tahun 2021, jumlah tiket yang disediakan terbatas hanya 25.000 karena adanya pembatasan pandemi COVID-19.

Keberhasilan tahun 2022 menunjukkan antusiasme yang tinggi dari publik dan kepercayaan terhadap Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah event balap internasional.

Secara keseluruhan, koordinasi yang dilakukan oleh Jamaludin Mulady dan timnya berhasil menciptakan event yang menarik minat banyak penonton, tidak hanya dari sisi balapan, tetapi juga dari berbagai acara pendukung (side events) yang ia kelola. Hal ini berkontribusi langsung pada kesuksesan jumlah penonton yang mencapai rekor.

Demikian pula saat Jamaludin ditunjuk sebagai Korlap MotoGP 2023, dimana terjadi peningkatan jumlah penonton penonton yang hadir selama perhelatan MotoGP yang berlangsung pada tanggal 13-15 Oktober 2023, mencapai 102.929 orang.

Angka ini dilaporkan telah melampaui target penonton yang ditetapkan, yaitu 100.000 orang, dan juga menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan jumlah penonton pada MotoGP Mandalika 2022 (102.801 orang).

Sementara itu berdasarkan data resmi yang dirilis, jumlah penonton MotoGP Mandalika 2024 yang hadir selama tiga hari pelaksanaan (27-29 September 2024) adalah 121.252 orang.

Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 102.929 penonton, dan menempatkan MotoGP Mandalika 2024 di posisi ke-14 dari total 20 seri balapan MotoGP dalam hal jumlah penonton.

Walaupun kini koordinator MotoGP 2025 berada dipihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA), namun nama baik Pemprov NTB menjadi taruhannya untuk kesuksesan event tersebut.

Itu sebabnya, Jamaludin mengajak seluruh OPD untuk ikut berjuang mendongkrak jumlah penonton MotoGP agar melampaui jumlah penonton MotoGP 2024.

 

Previous articleMarriott Business Council Bali luncurkan Road To Give 2025, bisa tawar tarif hotel mewah disini
Next articleKEK Mandalika dan jalan menuju detinasi kelas dunia